BETAPA MANISNYA GADIS MENUTUP AURAT

BETAPA MANISNYA GADIS MENUTUP AURAT
BETAPA MANISNYA GADIS MENUTUP AURAT

Ahad, 18 Mac 2012

RAHMAT YANG SEMAKIN HILANGGGGGGGGGGGGGG 11 APRIL 2012...

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan diturunkan dibumi satu bahagian, maka dengan satu bahagian itumasing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana khuatir memijak anaknya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk mengenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali dan ahli taat kepada-Nya." Abul-Laits berkata: "Rasulullah s.a.w. telah menerangkan kepada kaum mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka bersyurkur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmat-Nya dan rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan rahmat Allah s.w.t. harus beramal mengikut petunjukNya untuk mencapai rahmatNya. Allah s.w.t. berfirman: "Inna rahmatallahi qaribun minal mukhsinin." Yang bermaksud: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada orang-orang yang berbuat baik." "Faman kana yarju liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan shaliha" Yang bermaksud: "Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh." Ibn Abbas r.a. berkata: "Ketika turun ayat: "Warahmati wasi'at kulla syai'i." Yang bermaksud: "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.", maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan diri sambil berkata: Saya termasuk dari sesuatu, tentu saya akan mendapat bahagian dari rahmat-Nya." Demikian pula kaum Yahudi dan Nashara (Kristien), kemudian diturunkan lanjutannya: "Fasa aktubua lilladz ina yattaquna wayu'tunazzakat walladzina hum biayatina yuminun." Yang bermaksud: "Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada orang-orang yang taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan zakat, dan mereka percaya pada ayat-ayat Kami." Iblis laknatullah patah harapan untuk mendapat rahmat tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik dan sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah s.w.t. Kemudian turun ayat lajutannya: "Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal ummiya." Yang bermaksud: "Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi yang ummi yaitu Nabi Muhammad s.a.w." Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama bagi tiap-tiap orang mukmin memuji syurkur kepada Allah s.w.t. atas kurniaan nikmat iamn yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping mengharapkan semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t. Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya berkata: "Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan-Mu." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada seorang masuk syurga tanpa amal kebaikan, hanyaketika ia akan mati berpesan kepada keluarganya: "Jika saya meninggal bakar mayatku dan tumbuk tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan separuh didarat dan separuh dilaut, maka ketika mati, dilaksanakan wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya mengumpulkan abunya, kemudian ketika ditanya: "Mengapa kau berbuat sedemikian itu?" Jawabnya: "Kerana takut kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan baginya kerana takutnya kepada Tuhan itu." Abul-Laits meriwayatkan dari Athaa' dari seorang sahabat Rasulullah s.a.w. berkata: "Rasulullah s.a.w. datang kepada kami sedang kami tertawa. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apakah kamu tertawa sedang api neraka menanti dibelakangmu. Demi Allah, saya tidak senang melihat kamu tertawa." Maka Rasulullah s.a.w. pergi membelakangi kami, sedang kami diam, seolah-oalh ada burung diatas kepala kami, kemudian kembali berjalan mundur kepada kami lalu bersabda: "Allah telah berfirman: "Nabbi'ibadi anni anal ghafuruuahim, wa anna adzabi huwal adzabul aliem" Yang bermaksud: "Mengapa kau mematahkan hati hambaKu, beritakan kepada mereka hambaKu bahawa Aku maha mengampun dan penyayang dan siksaKu, siksa yang sangat pedih." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr Al-ash berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada pada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta dan berkata: "Saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta: "Tidak ada, sebab perbuatanmu sudah melampaui batas." Maka segera ia berdiri dan langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus orang. Kemudian pergi ke pendeta yang lain dan berkata: "saya telah membunuh seratus orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta itu: "Sebenarnya perbuatan mu sudah melampau dan saya tidak mengetahui, hanya disana ada dua dusun, yang satu bernama Bushro dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli syurga, sedang yang lain bernama Kafrah, penduduknya hanya berbuat derhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kamu pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka, maka jangan ragu bahawa taubat mu akan diterima." Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat Rahmat, sehingga bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: "Ukur saja maka kedusun mana ia lebih dekat, masukkan ia kegolongan penduduknya." Tiba-tiba terdapat ia lebih dekat kedusun Bushro sekadar ujung jari, maka ia tercatat dari golongan penduduknya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud berkata: "Tiga macam yang saya berani bersumpah sedang yang keempat bila saya bersumpah pasti benar: • Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian diserahkan kepada lainNya dihari kiamat. • Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bahagian dalam Islam dengan yang tidak mempunyai bahagian. • Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul dengan mereka pada hari kiamat. • Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan menutupinya diakhirat. Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Empat ayat surah Annisaa' bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia seisinya." Ayatnya ialah: • Innallaha laa yagh firu an yusy roka bihi wayagh firu maa duna dzalika liman yasaa'u waman yusy rik billahi faqad iftara itsman adziima. Yang bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada orang yang syirik dan dapat mengampuni selain itu bagi siapa yang dikehendaki, dan siapa yang syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar. • Walau annahum idz dhalamu anfusahum jauka fas taghfarullaha was taghfara lahumurraluuhu lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud: Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang kepadamu (Nabi Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha pengampun lagi penyayang. • In taj tani bu kabaa ira maa tunhauna anhu nukaffir ankum sayyi aatikum wanud khilkum mud kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu meninggalkan dosa-dosa yang besar yang telah dilarang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu yang kecil-kecil dan memasukkan kamu dalam tempat yang mulia. • Waman ya mal suu'a au yadh lim nafsahu tsumma yas tagh firillaha yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat kejahatan atau menganiaya diri sendiri kemudian membaca istighfar (minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun dan penyayang. Jabir bin Abdillah An-Anshari r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Syafaatku untuk orang-orang yang berdosa besar dari ummatku, siapa yang mendustakannya tidak akan mencapainya." Jabir r.a. berkata: "Orang yang tidak berdosa besar tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga diatas." Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. keluar kepada kami dan bersabda: "Malaikat Jibril tadi datang kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, demi Allah yang mengutuskan mu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun diatas sebuah bukit yang lebar, panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh hasta dan dikelilingi oleh laut seluas empat ribu farsakh dari tiap penjuru, disitu Allah s.w.t. mengeluarkan sumber air yang segar selebar satu jari dari bawah bukit, juga pohon delima pada tiap hari berbuah sebuah delima, maka bila siang hari turunlah orang itu untuk wuduk dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri sembahyang dan ia minta kepada Tuhan supaya dimatikan dalam sujud, dan supaya badannya tidak disentuh bumi atau lain-lainnya hingga bangkit dihari kiamat sambil sujud, maka Allah s.w.t. telah menerima permintaannya, kerana itu tiap kami naik turun dari langit selalu melaluinya ia sedang sujud. Jibril berkata: "Kami dapat dalam ilmu, bahawa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. , lalu Allah s.w.t. menyuruh: "Masukkanlah hambaKu itu kedalam syurga dangan rahmatKu." Maka berkata orang itu: "Dengan amalku." Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikat supaya menghitung semua amalnya dan nikmatKu iaitu nikmat melihat (penglihatan), tiba-tiba nikmat penglihatan itu telah mengelilingi ibadatnya selama lima ratus tahun, sedang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang lain-lainnya belum. Maka Allah s.w.t. berfirman: "Masukkan ia kedalam neraka." dan ketika ditarik menuju keneraka, ia berkata: "Masukkanlah aku kedalam syurga dengan rahmatMu." Maka Allah s.w.t. berfirman kepada Malaikat: "Kembalikanlah ia." Lalu ditanya oleh Allah s.w.t.: "Hambaku, siapa yang menjadikan kau daripada tidak ada?" Jawabnya: "Engkau Tuhan." Lalu dutanya: "Apakah itu kerana amalmu atau rahmatKu?" Jawabnya: "Dengan RahmatMu." Lalu ditanya: "Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadat lima ratus tahun?" jawabnya: "Engkau Tuhanku." Lalu ditanya lagi: "Dan siapakah yang menempatkan kau diatas bukit dan ditengah laut dan mengeluarkan air segar yang tawar dari tengah-tengah laut yang masin getir dan menumbuhkan buah delima tiap pagi, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali, lalu kau minta kepadaKu untuk mati sujud, siapakah yang berbuat itu semua?" Jawabnya: "Engkau Tuhanku." Firman Allah s.w.t. : "Maka semua itu dengan rahmatKu." Malaikat Jibril berkata: "Segala sesuatu terjadi dengan rahmat Allah s.w.t.." Alhasan r.a berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada berkumpul dua perasaan berharap pada rahmat Allah dan takut dari siksa Allah dalam hati seorang mukmin ketika akan mati melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari ketakutannya." Abu Said Almaqburi dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang diantara kamu yang dapat selamat kerana amalnya sendiri. Seorang sahabat bertanya: "Engkau juga tidak, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya juga tidak, kecuali Allah meliputi saya dengan rahmayNya, kerana itu sedang-sedanglah kamu dan tetapkan segala perbuatanmu dan beramal diwaktu pagi dan petang dan sedikirt diwaktu malam, sederhanalah supaya sampai dengan selamat." Anas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Permudahkanlah dan jangan mempersukar dan gembirakan dan jangan menggusarkan." Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Rahmat akan melimpah-limpah pada manusia dihari kiamat sehingga iblis laknatullah mengangkat kepalanya ingin mendapatkannya kerana luasnya rahmat Allah dan syafa'at orang-orang yang diberikan syafa'at oleh Allah s.w.t." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat akan terdengar seruan dari bawah Arsy: "Ya ummat Muhammad, adapun dosa-dosamu terhadap Aku maka Aku maafkan bagi kamu dan tinggal yang terjadi diantara sesama kamu, maka maaf memaafkan diantara kamu dan masuklah kamu kesyurga dengan rahmatKu." Al-Fudhail bin Iyaadh berkata: "Rasa takut kepada Allah s.w.t. itu lebih baik bagi orang yang sihat tetapi jika ia sakit dan lemah (tidak kuat beramal) maka mengharap itu lebih baik, sebab jika sihat kuat untuk beramal taat dan meninggalkan maksiat sebaliknya bila telah sakit atau lemah maka mengharapkan rahmat itu yang lebih utama." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Alfadhel daro Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: "Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: "Hai Daud, gembirakan orang-orang yang berdosa, dan peringatkan kepada orang-orang siddiq." Maka Nabi Daud a.s bertanya: "Bagaimana menggembirakan orang-orang yang berdosa dan mengancam orang-orang yang siddiq?" Allah s.w.t. berfirman: "Gembirakan orang-orang yang berdosa bahawa tidak ada dosa yang tidak dapat Aku ampunkan dan peringatkan pada orang siddiq supaya mereka tidak berbangga (sombong) dengan amal perbuatan mereka kerana bila Aku tegakkan keadilanKu dan perhitunganKu pada seseorang pasti binasa." Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: "Allah s.w.t berfirman: "Aku-lah Allah yang memiliki semua raja, hati raja-raja itu semua ditangan-Ku, maka tiap kaum yang Aku ridha. Aku jadikan hati raja itu rahmat pada mereka dan tiap kaum yang Aku murka, Aku jadikan raja itu siksa bagi mereka, kerana itu kamu jangan sibuk mengutuk raja dan taubatlah kamu kepadaKu nescaya Aku lunakkan hati mereka kepadamu." Al'alaa bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan orang mukmin mengetahui siksa yang disediakan Allah s.w.t. nescaya tidak akan mengharapkan syurgaNya seorang pun dan andaikata orang kafir mengetahui kebesaran rahmat Allah s.w.t. nescaya tidak akan merasa putus dari rahmat Allah s.w.t. seorangpun." Abu Ya'la lhusain bin Muhammad Annaisaburi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Sahl berkata: "Saya bermimpi kelihatan Yahya bin Aktsam, maka saya bertanya kepadanya: "Apakah tang telah kau dapat dari Tuhanmu? jawabnya: "Saya dipanggil oleh Tuhan: "Hai orang tua yang jahat, kau telah berbuat ini dan itu." Maka jawabku: "Ya Tuhan, tidak sedemikian yang saya dengar tentang Engkau." Tuhan bertanya: "Apakah yang kau dengar tentang Aku?" Jawabku: "Saya telah mendengar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Azzuhri dari Urwah dari Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad s.a.w. dan Jibril a.s. bahawa Engkau berfirman: " Tiada seorang muslim yang telah beruban dalam Islam, maka saya akan menyiksanya melainkan saya malu untuk menyiksanya." Sedang saya seorang yang telah sangat tua. Maka firman Allah s.w.t: "Benar Abdurrazzaq, dan benar Ma'mar dan benar Azzuhri dan benar Urwah dan benar Aisyah dan benar Nabi Muhammad s.a.w. dan benar Jibril dan benar apa yang Aku firmankan itu, ya Yahya. Aku tidak akan menyiksa orang tua yang beruban dalam Islam." kemudian saya diperintahkan kesebelah kanan ke syurga." Umar r.a. berkata: "Dia masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w., tiba-tiba ia mendapati Nabi Muhammad s.a.w. sedang menangis, maka ditanya: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya telah didatangai oleh malaikat Jibril a.s. dan berkata kepadaku: "Sesungguhnya Allah malu akan menyiksa seorang yang telah beruban didalam Islam, maka bagaimana orang yang beruban tidak malu berbuat maksiat kepada Allah s.w.t." Abul-Laits berkata: "Kerana itu maka wajib bagi orang yang telah tua menyedari kehormatan ini dan bersyukur kepada Allah s.w.t. dan malu kepada Allah s.w.t. dan kepada kedua malaikat yang mencatat amalnya. Dan menghentikan segala maksiat dan selalu rajin taat kepada Allah s.w.t. sebab tanaman itu jika sudah dekat musim mengetam, tidak boleh ditunda-tunda dan demikian pula yang masih muda, harus bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan menjauhkan dari maksiat (dosa) serta rajin kepada taat, sebab dia tidak mengetahui bilakah tiba ajalnya, sebab bila pemuda itu rajin berbuat taat, ia akan mendapat naungan Allah s.w.t. pada hari kiamat dibawah arsy, sebagaimana tersebut didalam hadis yang diceritakan kepada kami oleh Abulhasan Alqasim bin Muhammad dari Isa bin Khosy Hafash dari Suwaid dari Malik bin Habib dari Abdurrahman bin Hafash dari Aashim dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:" Tujuh macam orang yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah: 1. Imam (pemimpin yang adil). 2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadat kepada Allah s.w.t. 3. Seorang yang hatinya tergantung pada masjid, jika keluar sehingga kembali (yakni rajin menjaga sembahyang berjama'ah). 4. Dua orang saling menyinta (Kasih sayang) kerana Allah s.w.t. baik ketika berkumpul atau berpisah. 5. Seorang yang ingat kepada Allah s.w.t. ketika bersendirian lalu mencucurkan airmata ketana takut kepada Allah s.w.t. 6. Seorang yang bersedekah dirahsiakan sehingga yang dikirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh kanannya. 7. ……………………………………………………………………………….. Abul -Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar bin Abdul-Aziz berkata: "Sesungguhnya Allah s.w.t. tidak menyiksa orang-orang umum kerana dosa-dosanya orang-orang yang tertentu tetapi apabila perbuatan dosa itu merahajalela dan terang-terangan kemudian tidak ada yang menegur, maka bererti semuanya sudah layak menerima hukuman." Dan diriwayatkan bahawa Allah s.w.t. telah mewahyukan kepada Yusya bin Nuh a.s.: "Aku akan membinasakan kaummu empat puluh ribu orang yang baik-baik dan enam puluh ribu orang yang derhaka." Nabi Yusya bertanya: "Ya Tuhan, itu orang derhaka sudah layak, maka mengapakah orang yang baik-baik itu?" Jawab Allah s.w.t.: "Kerana mereka tidak murka terhadap apa yang Aku murka, bahkan mereka makan minum bersama mereka yang derhaka itu." Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Anjurkan lah kebaikan itu meskipun kamu belum dapat mengerjakannya dan cegahlah segala yang mungkar meskipun kamu belum menghentikannya." Anas r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Sesungguhnya diantara manusia itu ada yang menjadi pembuka untuk kebaikan dan penutupan dari kejahatan, dan ada juga manusia yang menjadi pembuka kejahatan dan penutupan kebaikan, maka sesungguhnya untung bagi orang yang dijadikan Allah s.w.t. sebagai pembuka kebaikan dan binasa bagi yang dijadikan Allah s.w.t. pembuka kejahatan itu ditangannya." Ertinya: Orang yang menganjurkan kebaikan dan mencegah mungkar itulah pembuka kebaikan dan penutupan dari kejahatn dan ia termasuk orang mukmin sebagaimana firman Allah s.w.t.: "Wal mu'minuna wal mu'minaatu ba'dhuhum auliyaa'u ba'dh ya'muruuna bil ma'rufi wayanhauna anil mungkar." Yang bermaksud: "Orang-orang mukmin lelaki dan perempuan setengah menjadi wali pembantu pada setengahnya, menganjurkan kebaikan dan mencegah dari mungkar." Adapun yang menganjurkan mungkar dari mencegah dari kebaikan maka itu tanda munafiq sebagaimana firman Allah s.w.t.: "Almunafiquuna walmunafiqatu ba'dhuhum min ba'dh ya'muruuna bil mungkari wayanhauna anil ma'ruf" Yang bermaksud: "Orang munafiq lelaki dan perempuan masing-masing menjadi wali pembantu setengahnya menganjurkan kejahatan dan mencegah kebaikan." Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Seutama-utama amal ialah amar ma'ruf dan nahi mungkar (menganjurkan kebaikan dan mencegah kejahatan), dan membenci orang yag fasiq (melanggar hukum). Maka siapa yang menganjurkan kebaikan bererti memperkuat orang mukmin dan siapa mencegah mungkar bererti menghina orang munafiq. Said meriwayatkan dari Qatadah berkata: "Ada seorang datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. ketika diMekah lalu bertanya: "Benarkah engkau mengaku sebagai utusan Allah s.w.t.?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. : "Ya" Lalu bertanya: "Amal apakah yang lebih disukai Allah s.w.t?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Menghubungi keluarga." Tanyanya lagi: "Kemudian apakah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Menganjurkan kebaikan dan mencegah mungkar." Lalu ditanya lagi: "Amal apakah yang sangat dimurkai Allah s.w.t.?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. " Syirik, mempersekutukan Allah s.w.t." "Kemudian apakah?" tanyanya lagi. Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: "Memutuskan hubungan kekeluargaan." "Kemudian apakah?" tanyanya lagi. Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Meninggalkan amar ma'ruf dan nahi mungkar (tidak suka menganjurkan kebaikan dan mencegah mungkar)." Sufyan Atstsauri berkata: "Jika kau melihat orang yang pandai quran itu disayangi oleh tetangganya dan dipuji oleh kawan-kawannya, maka ketahuilah bahawa ini suka mengambil hati (yakni tidak tegas amar ma'ruf dan nahi mungkar)." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud) Tidak terjadi pada suatu kaum seorang yang berbuat durhaka, sedang mereka dapat menghentikannya tetapi mereka tidak mencegahnya melainkan Allah s.w.t. akan meratakan mereka siksaanNya sebelum mati mereka." Abul-Laits berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. mensyaratkan berkuasa untuk mencegah bererti bahawa orang-orang yang baik-baik berkuasa (berwibawa), kerana itu maka kewajipan mereka harus mencegah merahajalelanya orang-orang ahli maksiat." Allah s.w.t. memuji ummat ini didalam ayat yang berbunyi: "Kuntum khoiro ummatin ukhrijat linnaasi ta'muruna bil ma'rufi watanhauna anil mungkari watu'minuna billah." Yang bermaksud: "Kamu sebaik-baik ummat yang dilahirkan untuk manusia kerana menganjurkan kebaikan dan mencegah mungkar dan beriman kepada Allah." Didalam ayat lain pula berbunyi: "Wal takun minkum ummatun yad'uuna jlal khori waya'muruuna bil ma'ruufi wayanhauna anil munkar wa'ulaika humul muflihuun." Yang bermaksud: "Harus ada dari kamu golongan (orang-orang) yang mengajak kepada kebaikan dan menganjurkan segala ma'ruf (yang baik) dan mencegah mungkar dan merekalah orang-orang yang beruntung (bahagia)." Juga Allah s.w.t. mencela orang-orang yang tidak suka mencegah munkar dalam ayat yang berbunyi: "Kaa nu laa yatana hauna an mungkharin fa'aluhu labi'samaa kaanuu yaf'alun." Yang bermaksud: "Mereka tidak saling mencegah dari perbuatan mungkar yang mereka perbuat, sesungguhnya busuk perbuatan mereka itu." Didalam ayat yang lain pula Allah s.w.t. berfirman: "Lau laa yanhahumur robbaniyuna wal ahbaaru an qaulihimul itsma wa aklihimus suhta, labi'sa maa kaanu yash ma'uun." Yang bermaksud: "Mengapa para ulama dan orang-orang yang mengerti agama itu tidak melarang mereka dari kata-kata yang keji dan makan yang haram, sungguh busuk apa yang mereka perbuat." Seharusnya orang yang akan menganjurkan amar maruf itu melaksanakan sendiri peribadi supaya lebih mantap manishat peringatannya. Abud Dardaa r.a. berkata: "Siapa yang menasihati saudaranya dimuka umum (terang-terangan) maka bererti telah memalukannya dan siapa memberi nasihat itu sendirian maka benar-benar akan memperbaiki dan bila tidak berguna nasihat dengan rahsia maka boleh minta tolong kepada orang yang baik-baik untuk mencegahnya dari perbuatan maksiat, maka jika tidak dikerjakan yang demikian pasti perbuatan maksiat itu akan menjalar dan bermahajalela sehingga membinasakan mereka semua." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Annu'man bin Basyir r.a. berkata: "Saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud) Perumpamaan orang yang tegak dalam hukum Allah s.w.t. dan orang yang tergelincir bagaikan rombongan yang naik kapal maka masing-masing bertempat diatas dan dibawah, maka ketika mereka sedemikian, tiba-tiba orang yang berada dibahagian bawah mengambil kapak lalu ditanya oleh kawan-kawannya: Apakah maksudmu? Jawabnya: Saya akan melubangi tempatku supaya dekat dengan air sehingga mudah bagiku mengambil atau membuang air. Maka sebahagian yang lain berkata: Biarkan ia berbuat sesukanya dibahagiannya, sebahagian yang lain pula berkata: Jangan kamu biarkan dia melubangi bahagian bawah dari kapal ini, nescaya ninasa dan membinasakan kita semua, maka bila mereka dapat menahannya bererti selamat dan selamat semuanya tetapi bila mereka tidak mencegahnya maka binasa dan binasa semuanya." Abu-Dardaa r.a. berkata: "Kamu harus melakukan amar maruf nahi mungkar, kalau tidak Allah s.w.t. akan mengguasakan diatas kamu seorang yang zalim, yang tidak menghargai orang tua dan tidak kasih kepada anak-anak, kemudian pada saat itu orang-orang yang baik diantara kamu berdoa, maka tidak diterima doa mereka, minta pertolongan juga tidak ditolong minta ampun tidak diampun." Huszaifah ra.a berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud) Demi Allah yang jiwaku ada ditangaNya, kamu harus melakukan amar maruf dan nahi mungkar atau jika tidak melakukan itu bererti sudah hampir Allah akan menurunkan siksa kepadamu, kemudian kamu berdoa maka tidak diterima oleh." Ali r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud) Jika ummatku telah takut berkata kepada orang yang zalim itu: "Engkau zalim!", maka ucapkan selamat tinggal pada ummat itu (mereka akan binasa dan hina)." Abul Said Alkhudi r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud) Jika kamu melihat perbuatan mungkar maka kamu harus roboh (tentang) dengan kekuatan kekuasaan (tangan), jika tidak dapat maka dengan nasihat lidahnya, jika tidak dapat maka dibenci dengan hatinya dan ini menunjukkan selemah-lemah iman. Menggunakan kekuatan kekerasan itu bagi orang yang berkuasa dan dengan lisan bagi para ulama (cerdik pandai) dan denganb hati bagi umum. Masing-masing orang menggunakan menurut kedudukannya, kekuatannya dan kekuasaannya." Abul-Laits berkata: "Seharusnya bagi orang yang maruf (menganjurkan kebaikan) dan nahi mungkar (mencegah kejahatan) itu harus niat ikhlas kerana Allah s.w.t. dan menegakkan agama Allah s.w.t. bukan semata-mata membela kepentingan diri sendiri, sebab bila ia benar-benar ikhlas kerana Allah s.w.t. dan agama Allah s.w.t., maka pasti mendapat bantuan pertolongan Allah s.w.t. sebagaimana ayat yang berbunyi: "In tanshurullaha yan shurkum." (Yang bermaksud: "Jika kamu benar-benar menegakkan khalimatullah, maka Allah akan menolong kamu.) Juga pasti ia terpimpin dengan taufiq dari Allah s.w.t. Ada riwayat dari Ikrimah berkata: "Ada seorang berjalan tiba-tiba ia melihat sebuah pohon disembah orang maka ia marah dan langsung ia pulang mengambil kapaknya lalu naik himar menuju ketempat pohon itu untuk memotongnya, maka dihadang iblis laknatullah ditengah jalan tetapi merupai orang, maka ditanya: "Engkau akan kemana?" Jawab orang itu: "Saya melihat pohon yang disembah orang, maka saya berjanji kepada Allah s.w.t. akan memotong pokok itu, kerana itu saya pulang mengambil kapak dan naik himarku ini untuk pergi kepohon itu." Iblis laknatullah berkata: "Apa urusanmu dengan sembahan orang, biar orang lain, mereka telah jauh dari rahmat Allah." Disebabkan rintangan iblis laknatullah itu maka ahkirnya mereka berkelahi tetapi ternyata Iblis laknatullah itu kalah, sampai berulang tiga kali tetap iblis laknatullah kalah lalu Iblis laknatullah itu berkata: "Lebih baik kau kembali dan saya berjanji kepadamu tiap hari aku akan berikan kepadamu empat dirham diujung tempat tidurmu." Orang itu bertanya: "Apakah betul kau akan begitu?" Jawab iblis laknatullah: "Ya, aku jamin tiap hari." Maka kembalilah orang itu kerumahnya, maka benarlah pada esok hari ia mendapat wang itu selama dua hari dan pada hari ketiga ternyata tidak ada apa-apa, kemudian esok harinya lagi tiada juga. Maka kerana ia tidak mendapat wang itu, maka ia segera mengambil kapak dan naik himar untuk pergi kepohon itu, maka ditengah jalan dihadang oleh iblis laknatullah yang merupai manusia dan ditanya: "Kemana kau mahu pergi?" Jawabnya: "Kepohon yang disembah orang itu untuk memotongnya." Iblis laknatullah berkata: "Engkau tidak dapat berbuat demikian, adapun yang pertama kali itu kerana kau keluar dengan marahmu itu benar-benar kerana Allah sehingga umpama semua penduduk langit dan bumi akan menghalangi kamu tidak akan dapat, adapun sekarang maka kau keluar kerana tidak mendapat wang maka bila kau berani maju setapak aku akan patahkan lehermu.", maka ia kembali kerumahnya dan membiarkan pohon itu. Abul-Laits berkata: "Seorang yang akan menjalankan amar maruf dan nahi mungkar harus melengkapi lima syarat iaitu: 1. Berilmu, sebab orang yang bodoh tidak mengerti maruf dan mungkar 2. Ikhlas kerana Allah s.w.t. dan kerana agama Allah s.w.t. 3. Kasih sayang kepada yang dinasihati, dengan lunak dan ramah tamah dan jangan menggunakan kekerasan sebab Allah s.w.t. telah berpesan keppada Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. supaya berlaku lunak kepada Fir'aun 4. Sabar dan tenang, sebab Allah s.w.t. berfirman yang berbunyi: "Wa'mur bil ma'rufi wanha anilmunkar wash bir ala maa ashabaka." Yang bermaksud: "Anjurkan kebaikan dan cegahlah yang mungkar dan sabarlah terhadap segala penderitaanmu." 5. Harus mengerjakan apa-apa yang dianjurkan supaya tidak dicemuh orang atas perbuatannya sendiri sehingga tidak termasuk pada ayat yang berbunyi: "Ata'murunannasa bil-birri watansauna anfusakum." Yang bermaksud: "Apakah kamu menganjurkan kebaikan kepada orang lain tetapi melupakan dirimu sendiri." Anas r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Ketika malam isra' saya melihat orang-orang yang digunting bibirnya dengan gunting dan ketika aku bertanya pada Jibril: Siapakah mereka itu, ya Jibril? Jawabnya: Mereka pemimpin-pemimpin dari ummatmu yang menganjurkan orang lain berbuat baik tetapi lupa pada diri sendiri, padahal mereka membaca kitab Allah s.w.t. tetapi mereka tidak memperhatikan dan mengamalkannya." Qatadah berkata: "Didalam kitab Taurat ada tertulis: Hai anak Adam, engkau mengingatkan lain orang dengan ajaranKu sedang engkau melupakan Aku, dan mengajak orang kembali kepadaKu sedang engkau lari daripadaKu, maka sia-sia perbuatanmu itu." Abu Mu'awiyah Alfazari meriwayatkan dengan sanadnya bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Kamu kini dalam hal yang sangat jelas dari jalan Tuhanmu sehingga nampak jelas bagimu dua macam mabuk iaitu mabuk penghidupan dan mabuk kebodohan dan kamu kini masih menjalankan amar maruf dan nahi mungkar, dan kamu berjuang bukan dalam jalan Allah s.w.t. dan orang-orang yang dapat menegakkan ajaran kitab dengan sembunyi atau terang-terangan sama pahalanya dengan orang-orang dahulu dari sahabat Muhajirin dan Anshar." Alhasan berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Siapa yang lari dari daerah kelain daerah untuk mempertahankan agamanya, walau baru melangkah satu jengkal, maka telah pasti (berhak) masuk syurga dan menjadi kawan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad s.a.w." (Sebab) Nabi Ibrahim a.s. telah berhijrah dari Hiraan ke Syam iaitu yang tersebut didalam ayat yang berbunyi: "Wa qaala inni muhajirun ila robbi innahu huwal aziizul hakiem. Yang bermaksud: "Dan berkata Ibrahim, sungguh aku akan berhijrah kepada Tuhanku, sungguh Dialah yang mulia, jaya dan bijaksana." Dan Ayat yang berbunyi: "Inna dzahibun ila robbi sayahdini." Yang bermaksud: "Sungguh aku akan pergi kepada Tuhanku, Dialah yang memberi hadayat dan memimpin aku." Dan Nabi Muhammad s.a.w. telah berhijrah dari Mekkah ke Madinah, maka siapa didaerah yang penuh maksiat lalu ia keluar daripadanya kerana mengharapkan keridhaan Allah s.w.t., maka telah mengikuti jejak Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Muhammad s.a.w., maka insyaallah akan menjadi kawan keduanya disyurga. Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Waman yakhruj min baitihi muhajiran illalahi warasulihi tsumma yudrikhul mautu faqad waqa'a ajrunu alallah wakaanallahu ghafura rahima." Yang bermaksud: "Dan siapa yang keluar dari rumahnya berhijrah kepada Allah dan Rasulullah kerana taat kepada Allah dan Rasulullah kemuadian mati, maka pahalanya telah dijamin oleh Allah, dan Allah itu maha pengampun lagi penyayang." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Tiap-tiap muslim yang keluar dari rumahnya berhijrah menuju taat dan keridhoaan Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, lalu meletakkan kakinya diatas kenderaannya walau baru berjalan selangkah kemudian mati, maka Allah s.w.t. akan memberi pahala orang-orang yang berhijrah. Dan tiap-tiap orang muslim keluar dari rumahnya untuk berperang jihad fisabilillah, mendadak terinjak oleh kenderaannya atau tergigit oleh binatang berbisa sebelum perang atau mati bagaimanapun keadaannya, maka ia mati syahid. Dan tiap orang muslim yang keluar dari rumahnya menuju ke Baitillahil Haram (berbuat haji) kemudian mati sebelum sampai, maka Allah s.w.t. akan mewajibkan baginya syurga." Abul-Laits berkata: "Dan siapa tidak hijrah dari daerahnya sedang ia sanggup menunaikan ibadat kepada Allah s.w.t., maka tidak apa-apa asalkan ia membenci pada maksiat yang terjadi disekitarnya, maka ia dimaafkan." Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: "Cukup bagi seorang yang melihat mungkar dan ia tidak dapat merubahnya, asalkan Allah s.w.t. mengetahui dalam hatinya bahawa ia tidak suka pada mungkar itu." Sebahagian sahabat r.a. berkata: "Jika seorang melihat mungkar dan tidak dapat mencegahnya, maka hendaklah dia membaca: Allahuma inna hadzaa munkaran fala tu'aa khidzni bihi. Yang bermaksud: Ya Allah, maka jangan menuntut aku dengan adanya mengkar. (Sebanyak 3 kali) Maka jika membaca yang demikian ia mendapat pahala seperti orang amar maruf dan nahi mungkar. Umar bin Jabir Allakhmi dari Abu Umayyah berkata: "Saya tanya pada Abu Tsa'labah Alkhusyani r.a. tentang ayat yang berbunyi: "Ya ayyuhai ladzina aamanu anfusakum laa yadhurrukum man dholla idzah tadaitum." Yang bermaksud: "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tidak apa-apa bagimu kesesatan orang yang sesat bila kamu telah mendapat hidayat dan berlaku baik." Jawab Abu Tsa'labah: "Engkau telah tanya pada orang-orang yang benar mengetahui, saya telah tanya kepada Rasulullah s.a.w. maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Hai Abu Tsa'labah, laksanakan amar maruf dan nahi mungkar, maka apabila engkau telah melihat dunia sudah diutamakan dari lain-lainnya, dan orang yang kikir telah diikuti orang, dan tiap orang sombong dan berbangga dengan pendapatnya sendiri, maka jagalah dirimu, sebab dibelakangmu adalah saat kesabaran dan ketahanan dan bagi orang yang kuat mempertahankan sebagaimana yang kamu lakukan sekarang ini akan mendapat pahala sama dengan lima puluh orang." Sahabat bertanya: "Sama dengan lima puluh orang dari kami atau dari mereka?" Jawab Rasullullah s.a.w.: "Sama dengan lima puluh orang dari kamu." Qais bin Abi Hazim berkata: "Saya telah mendengar Abu Bakar Assiddiq r.a. berkata: "Kamu membaca ayat ini (yang berbunyi): "Ya ayyuhallazlina amanu alaikum anfusakum ia yadhurrukum man dholla idzah tadaitum, ilallahi marji'ukum kami'an." Yang bermaksud: "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tidak bahaya bagimu kesesatan orang-orang yang sesat jika kamu sendiri mengikuti petunjuk, kepada Allah kamu semua akan kembali." Dan saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda (yang bermaksud): "Tiada satu kaum yang memaharajalela ditengah-tengah mereka perbuatan maksiat kemudian tiada yang berusaha merubahnya dan mencegahnya melainkan telah hampir tiba pada mereka siksa umum merata dari Allah s.w.t." dan kamu letakkan tidak pada tempatnya. Ibn Mas'ud r.a. ketika ditanya mengenai ayat ini, ia menjawab: "Bukan masanya tetapi itu berlaku bila hawa nafsu telah mengusai dan merata dan orang-orang suka berdebat, maka tiap orang harus menjaga keselamatan dirinya, maka pada saat itulah tiba masanya...

WHAT A PARADISE YEARS 2012

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: " Sesungguhnya didalam syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat berjalan dibawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya, bacalah: Wa dhillin mamdud (Yang bermaksud) Dan naungan yang memanjang terus. Dan didalam syurga kesenangannya yang tidak pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati (perasaan) manusia. Bacalah kamu: Fala ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin jazza'an bima kanu ya'malun (Yang bermaksud) Maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan. Dan temapt pecut didalam syurga lebih baik dari dunia siisinya. Bacalah ayat: Faman zuhziha aninnari wa udkhillal jannata faqad faza (Yang bermaksud) Maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam syurga bererti telah untung." Ibn Abbas r.a. berkata: "Sesungguhnya didalam syurga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam iaitu misik, ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup (hayawan), dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya, andaikan ia berludah dalam laut tentu menjdai tawar airnya, tercantum dilehernya: Siapa yang ingin mendapat isteri seperti aku, maka hendaklah taat kepada Tuhanku." Mujahid berkata: "Bumi syurga dari perak, dan tanahnya dari misik, dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya dibawah itu, maka siapa yang makan sambil berdiri tidak sukar, dengan duduk juga tidak sukar, dan sambil berbaring juga tidak sukar, kemudian membaca ayat: Wa dzulillat quthufuha tadzlila. (Yang bermaksud) Dan dimudahkan buah-buahnya sehingga semudah-mudahnya. Sehingga dapat dicapai oleh orang yang berdiri maupun yang duduk dan berbaring. Abu hurairah r.a. berkata: "Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w. Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu didunia bertambah tua." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Apabila ahli syurga telah masuk kesyurga dan ahli neraka telah masuk keneraka, maka ada seruan: Hai ahli syurga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata: "Apakah itu, tidakkah telah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memesukkan kami kedalam syurga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat zat Allah." Anas bin Malik r.a. berkata: "Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. membawa cermin putih yang ditengahnya ada titik hitam, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya kepada Jibril: "Apakah cermin yang putih ini?" Jawabnya: "Ini hari Jumaat dan titik hitam ini saat mustajab yang ada dihari Jumaat, telah dikurniakan untuk mu dan untuk ummat mu, sehingga ummat-ummat yang sebelumnya berada dibelakangmu, iaitu Yahudi dan Nashara (kristian) dan saat dihari Jumaat, jika seorang mukmin bertepatan berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia akan diterima oleh Allah, atau berlindung kepada Allah dari suatu bahaya, pasti akan dihindarkannya, dan hari Jumaat dikalangan kami (Malaikat) dinamakan Yaumal Mazid (hari tambahan)." Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah Yaumal Mazid itu?" Jawab Jibril: "Tuhan telah membuat lembah disyurga Jannatul Firdaus, disana ada anak bukitdari misik kasturi dan pada tiap-tiap hari Jumaat disana disediakan mimbar-minbar dari nur (cahaya) yang diduduki oleh para Nabi, dan ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan zabarjada diduduki para siddiqin, suhada dan solihin, sedang orang-orang ahli ghurof (yang dibilik syurga) berada dibelakang mereka diatas bukit kecil itu berkumpul menghadap kepada Tuhan untuk memuja muji kepada Allah, lalu Allah berfirman: "Mintalah kepadaKu." Maka semua minta (Kami mohon keridhaanMu) Jawab Allah:"Aku telah redho kepadamu, keridhoan sehingga kamu Aku tempatkan dirumahKu dan Aku muliakan kamu." Kemudian Allah menampakkan kepada mereka sehingga mereka dapat melihat zatNya, maka tidak ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumaat kerana mereka merasa bertambahnya kemuliaan dan kehormatan mereka. Dalam lain riwayat: Allah menyuruh kepada Malaikat: "Berikan makan kepada para waliKu.", maka dihidangkan berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semuanya, bahkan lebih lazat sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah: "Berikan minum kepada hamba-hambaKu." maka diberi minum yang dapat dirasakan kelazatannya pada tiap teguk dan ketika telah selesai maka Tuhan berfirman: "Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang Aku janjikan kepadamu dan kini kamu boleh minta, nescaya Aku berikan permintaanmu." Jawab mereka: "Kami minta ridhoMu. kami minta ridhoMu." dua tiga kali. Dijawab oleh Allah: "Aku ridho kepadamu bahkan masih ada tambahan lagi daripadaKu, pada hari ini Aku muliakan kamu dengan penghormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima." Maka dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat dzat Allah yang Maha Mulia sekehendak Allah, maka segera mereka bersujud kepada Allah sekehendak Allah sehingga Allah menyuruh mereka: "Angkatlah kepalamu sebab kini bukan masa beribadat." Maka disitu mereka lupa pada nikmat-nikmat yang sebelumnya dan terasa benar bahawa tidak ada nikmat lebih besar daripada melihat dzat Allah yang Maha Mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak bau harum dari bawah Arsy dari bukit kasturi yang putih dan ditaburkan diatas kepala mereka, diatas ubun-ubun kuda mereka, maka apabila mereka kembali kepada isteri-isterinya terlihat bertambah indah lebih dari semula ketika mereka meninggalkan mereka sehingga isteri-isteri mereka berkata: "Kamu kini lebih elok dari yang biasa." Abul-Laits berkata: "Terbuka hijab, bererti hijab yang menutupi mereka untuk melihat-Nya. Dan erti melihat kepadaNya iaitu melihat kebesaran yang belum pernah terlihat sebelumnya tetapi kebanyakkan ahli ilmu mengerikan: Melihat dzat Allah tanpa perumpamaan." Ikrimah berkata: "Ketangkasan ahli syurga bagaikan orang berumur 33 tahun lelaki dan perempuan sama-sa,a, sedang tingginya enam puluh hasta, setinggi nabi Adam a.s. muda-muda yang mesih bersih halus tidak berjanggut, bola matanya, memakaitujuh puluh macam perhiasan, yang berubah warnanya tiap-tiap jam, tujuh puluh macam warna, maka dapat melihat mukanya dimuka isterinya, demikian pula didadanya, dibetisnya, demikian pula isterinya dapat melihat wajahnya diwajah suaminya, didada dan dibetisnya, mereka tidak berludah dan tidak beringus, lebih-lebih yang lebih kotor, maka lebih jauh." Dalam lain riwayat: "Andaikan seorang wanita syurga menunjukkan tapak tangannya dari langit nescaya akan menerangi antara langit dan bumi." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya Zaid bin Arqam r.a. berkata: "Seorang ahlil kitab datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan bertanya: "Ya Abal-Qasim, apakah kau nyatakan bahawa orang syurga itu makan dan minum?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ya, demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, seorang ahli syurga diberi kekuatan seratus orang dalam makan, minum dan jima (bersetubuh)." Dia berkata: "Sedang orang yang makan, minum ia lazimnya berhajat, sedang syurga itu bersih tidak ada kekotoran? Jawab Nabi Muhammad s.a.w. : "Hajat seseorang itu berupa peluh yang berbau harum bagaikan kasturi." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Mu'tah bin Sumai mengenai firman Allah s.w.t.: "Thuba lahum wa husnu ma ab." Thuba ialah pohon pokok disyurga yang dahannya dapat menaungi tiap rumah disyurga, didalamnya berbagai macam buah dan dihinggapi burung-burung besar sehingga bila seorang ingin burung dapat memanggilnya dan segera jatuh diatas meja makannya, dan dapat makan sayap yang sebelah berupa dinding dan yang lain berupa panggangan, kemudian bila telah selesai ia terbang kembali." Dari Al'amasy dari Abu Salih dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Rombongan pertama akan masuk syurga dari ummatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang berikutnya bagaikan bintang yang amat terang dilangit, kemudian sesudah itu menurut tingkatnya masing-masing, mereka tidak kencing dan buang air, tidak berludah dan tidak ingus, sisir rambut mereka dari emas dan ukup-ukup mereka dari kayu gahru yang harum dan peluh mereka kasturi dan bentuk mereka seperti seorang yang tingginya bagaikan Adam a.s. enam puluh hasta." Ibn Abbas r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya ahli syurga itu muda semua, polos, halus, tidak ada rambut kecuali dikepala, alis dan idep (dikelopak mata), sedang janggut, kumis, ketiak dan kemaluan polos tidak ada rambut, tinggi mereka setinggi Nabi Adam a.s. enam puluh hasta, usianya bagaikan Nabi Isa a.s 33 tahun, putih rupanya, hijau pakaiannya, dihidangkan kepada mereka hidangan, maka datang burung dan berkata: "Hai waliyullah, saya telah minum dari sumber salsabil dan makan dari kebun syurga dan buah-buahan, rasanya sebelah badanku masakan dan yang sebelahnya gorengan, maka dimakan oleh orang itu sekuatnya." Dan tiap orang wali mendapat tujuh puluh perhiasan, tiap perhiasan berbeza warna dengan yang lain, sedang jari-jarinya ada sepuluh cincin, terukir pada yang pertama: Salam alaikum bima shobartum, dan yang kedua: Ud khuluha bisalamin aminin, yang ketiga : Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum ta'malun, yang keempat: Rufi'at ankumul ahzana wal humum, yang kelima: Albasakum alhuli wal hulal, yang keenam Zawwa jakum ul hurul iin, yang ketujuh: Walakum fihamatasy tahihil anfusu wa taladzzul a'yun wa antum fiha khalidun, yang kelapan: Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin, yang kesembilan: Shirtum syababa laa tahromun dan yang kesepuluh: Sakantum fi jiwari man laa yu'dzil jiran."
Umar bin Abdul Aziz telah melantik seorang hambaAllah sebagai Gabnor sebuah wilayah. Kemudian ada orang mengatakan yang orang itu telahpun memegang jawatan yang sama dibawah pemerintahan Hajjaj bin Yusuf (Penumpah darah yang terkenal). Umar dengan serta merta mengeluarkan perintah supaya Gabnor itu dipecat, Gabnor itu berkata: "Tetapi saya tidak lama bekerja dibawah pemerintahan Hajjaj." Umar menjawab: "Pergaulan kamu dengannya selama sehari ataupun kurang daripada sehari sudah menyebabkan kamu tidak layak memegang sebarang jawatan dalam perkhidmatan awam." Kawan-kawan yang kita gauli menjadi ukuran orang terhadap diri kita. Kalau baik sahabat-handai kita maka baiklah tentunya budi pekerti kita. Kawan-kawan yang tidak senonoh pula mengakibatkan perangai kita menjadi merosot. Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda didalam sebuah Hadithnya: "Orang yang bergaul dengan seorang lelaki yang soleh bolehlah diibaratkan seperti orang menemani seorang penjual kasturi. Sungguhpun dia tidak memperolehi kasturi itu, baunya sudah tentu merupakan suatu nikmat kepadanya, sebaliknya orang yang bergaul dengan mereka yang jahat adalah seperti yang duduk berdekatan dengan dapur. Kalau pun ia tidak dibakar oleh api didapur itu, asap dan kepanasan sudah pasti akan menggangguinya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Ya Rasullullah, dari apakah dibuat syurga itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Dari air." Kami bertanya: "Beritakan tentang bangunan syurga." Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."

Ahad, 11 Mac 2012

UMAR DAN KASTURI

Umar r.a.hu telah menerima kasturi dari Baharain. Dia berkata: "Saya mahu seseorang menimbangkannya supaya dapat dibahagi-bahagikan sama rata kepada orang-orang Islam Kata isterinya: "Saya akan menimbangkannya." Umar tidak berkata apa-apa. Beberapa lama kemudian dia bercakap lagi tentang perlunya kasturi itu untuk ditimbangkan. Sekali lagi isterinya melahirkan keinginannya untuk menimbangkannya. Umar terus berdiamkan diri. Apabila isterinya meminta hendak menimbangkan kasturi tadi bagi kali yang ketiga, dia pun berkata: "Aku tidak suka kamu menyentuh dengan tanganmu kasturi itu (semasa menimbangkannya) lalu menyapu-nyapu baunya keatas badanmu kerana ia akan bermakna aku mendapat lebih daripada hak aku yang halal." Kalaupun orang lain menimbangkannya sudah tentu orang itu akan memperolehi keuntungan yang bakal diterima oleh isteri Umar tetapi dia tidak rela keuntungan itu dinikmati oleh ahli keluarganya sendiri. Demikianlah ketelitian dan keadilan Umar dalam melakukan sesuatu. Cerita yang seakan-akan sama telah dikisahkan mengenai Umar yang kedua iaiti Umar bin Abdul Aziz. Semasa memegang teraju pemerintahan sebagai Khalifah, kasturi kepunyaan Baitulmal sedang ditimbangkan. Dia telah menutup kedua-dua lubang hidungnya kerana tidak ingin menikmati sesuatu yang bukan hak miliknya. UMAR BIN ABD. AZIZ MENYINGKIRKAN SEORANG GABNOR Umar bin Abdul Aziz telah melantik seorang hambaAllah sebagai Gabnor sebuah wilayah. Kemudian ada orang mengatakan yang orang itu telahpun memegang jawatan yang sama dibawah pemerintahan Hajjaj bin Yusuf (Penumpah darah yang terkenal). Umar dengan serta merta mengeluarkan perintah supaya Gabnor itu dipecat, Gabnor itu berkata: "Tetapi saya tidak lama bekerja dibawah pemerintahan Hajjaj." Umar menjawab: "Pergaulan kamu dengannya selama sehari ataupun kurang daripada sehari sudah menyebabkan kamu tidak layak memegang sebarang jawatan dalam perkhidmatan awam." Kawan-kawan yang kita gauli menjadi ukuran orang terhadap diri kita. Kalau baik sahabat-handai kita maka baiklah tentunya budi pekerti kita. Kawan-kawan yang tidak senonoh pula mengakibatkan perangai kita menjadi merosot. Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda didalam sebuah Hadithnya: "Orang yang bergaul dengan seorang lelaki yang soleh bolehlah diibaratkan seperti orang menemani seorang penjual kasturi. Sungguhpun dia tidak memperolehi kasturi itu, baunya sudah tentu merupakan suatu nikmat kepadanya, sebaliknya orang yang bergaul dengan mereka yang jahat adalah seperti yang duduk berdekatan dengan dapur. Kalau pun ia tidak dibakar oleh api didapur itu, asap dan kepanasan sudah pasti akan menggangguinya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Ya Rasullullah, dari apakah dibuat syurga itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Dari air." Kami bertanya: "Beritakan tentang bangunan syurga." Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya." Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiga macam doa yang tidak akan tertolak: Imam (pemimpin, hakim) yang adil, dan orang puasa ketika berbuka dan orang yang teraniaya, maka doanya terangkat diatas awan, dilihat oleh Tuhan lalu berfirman: "Demi kemuliaan dan kesabaranKu, Aku akan bela padamu walau hanya menanti masanya."

PENDAPAT NABI MUHAMMAD S.A.W. TENTANG MAKANAN YANG HARAM

Nabi Muhammad s.a.w. telah berkata:"Oleh kerana Allah Maha Suci daripada segala sifat-sifat yang tercela, Dia menyukai dan memberkati segala-galanya yang tidak cacat. Allah s.w.t. memerintahkan supaya semua orang-orang Islam menyanjung tinggi sesuatu yang sunyi daripada kecacatan sepertimana yang telah diperintahkan kepada para Rasul-rasulNya. Firman Allah s.w.t. didalam Al-Quran yang bermaksud : "Wahai Rasul-rasul, makanlah dari benda-benda yang baik dan perbuatlah kebaikan. Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu lakukan" (Al-Mu'minun - 51) "Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari benda-benda yang baik yang telah Kami kurniakan atas mu" (Al-Baqarah - 172) Nabi Muhammad s.a.w.telah menyebut tentang seorang manusia yang permintaannya tidak ditunaikan oleh Allah s.w.t. walaupun dia sering menadahkan tangannya dan menyebut-nyebut:"Ya Allah! Ya Allah!" Pada lahirnya doa seperti itu telah sepatutnya diterima oleh Allah s.w.t. tetapi apabila diteliti semua makanannya, minumnya serta pakaiannya telah diperolehi dari sumber-sumber yang haram, jadi Allah s.w.t. tidak menghiraukan doanya.

ALI MELALUI TANAH PERKUBURAN

Kata Kumail: "Saya dan Ali telah berjalan kearah padang pasir pada suatu hari. Dia telah mendekati tanah perkuburan yang terdapat disitu sambil barkata: "Ya, ahli-ahli kubur! Wahai kamu yang menghuni ditempat yang sunyi ini! Bagaimanakah keadaan kamu didunia sana? Setahu kami segala harta pusaka peninggalanmu telah habis dibahagi-bahagikan, anak-anak kamu telahpun menjadi yatim dan janda-janda yang kamu tinggalkan telah pun berkahwin semula. Sekarang ceritakan sedikit darihal diri kamu." Kemudian sambil menoleh kepada saya dia berkata: "Ya Kumail! Seandainya mereka boleh bercakap sudah tentu mereka akan mengatakan bahawa sebaik-baik bekalan adalah Taqwa" Air mata berhamburan dari kedua-dua matanya. Katanya lagi: "Ya Kumail, perkuburan merupakan tempat menyimpan segala jenis perbuatan manusia tetapi kita menyedari hakikat ini hanya selepas memasukinya." Mengikut sebuah Hadith tiap-tiap manusia akan menemui perbuatan-perbuatannya yang baik. Perbuatan-perbuatan baiknya itu akan berupa seorang manusia yang akan menjadi sahabat dan penawar hatinya, sebaliknya kejahatan-kejahatannya akan berupa seekor binatang hodoh yang mengeluarkan bau yang amat busuk dan yang menambahkan kesensaraannya. Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda dalam sebuah hadith: "Hanya tiga benda sahaja yang mengikuti seseorang kekuburnya,hartanya bendanya, kaum kerabatnya dan amal perbuatannya. Harta dan kaum kerabat serta rakan karib akan kembali selepas upacara pengkebumiannya, yang tinggal bersama-samanya hanyalah amalan perbuatannya." Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. telah bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kamu tentang perhubunganmu dengan saudara-maramu, kekayaanmu dan amal perbuatanmu?" Para sahabat semuanya ingin mendengar penjelasan Baginda s.a.w. Kata Baginda s.a.w.: "Perhubungan itu bolehlah diumpamakan dengan perhubungan seorang manusia dengan tiga orang adik-beradiknya. Apabila manusia ini hampir hendak meninggal dunia dia pun memanggil salah seorang daripada saudara-saudaranya tadi lalu bertanya: "Saudara, engkau tahu yang keadaan aku bukan? Apakah pertolongan yang dapat engkau berikan kepada aku? "Saudaranya menjawab: "Aku akan memanggil doktor untuk merawati kamu dan aku akan menjaga kamu. Kalau engkau mati, aku akan memandikan kamu, mengkafankan kamu serta mengusung jenazah kamu keperkuburan, kemudian aku akan mendoakan kamu." Soalan yang sama ditujukan pula kepada kepada saudaranya yang kedua. Jawapannya begini: "Aku akan berada bersama-sama engkau selama mana engkau masih bernyawa. Sebaik-baik sahaja engkau meninggal, aku akan pergi kepada orang lain." Saudaranya yang kedua ini ialah harta kekayaannya. Apabila soalan itu dihadapkan kepada saudaranya yang ketiga maka dia menjawab: "Aku tidak akan meninggalkan kamu walaupun kamu berada didalam kubur. Aku akan bersama-sama kamu ditempat itu. Ketika amal perbuatanmu dipertimbangkan, aku akan memberatkan perbuatan-perbuatanmu yang baik." Saudaranya yang terakhir ini ialah kebaktian yang telah diperbuatkan. Sekarang yang mana satu lagi menjadi pilihanmu?" Jawab para sahabat: "Ya Rasulullah tidak syak lagi yang saudaranya yang terakhirlah yang paling berguna untuk dirinya."

KISAH ALI BIN MAABAD

Dia berkata: "Saya pada suatu masa tinggal disebuah rumah sewa. Pada suatu hari saya telah menulis sesuatu yang saya hendak keringkan dengan cepat. Rumah yang saya duduki itu temboknya diperbuat daripada lumpur. Saya bercadang hendak mengikiskan sedikit lumpur dari tembok tadi untuk mengeringkan dakwat pada tulisan saya itu, tetapi saya terfikir yang rumah itu bukan milik saya sendiri dan sudah tentu saya tidak boleh mengikisnya. Kemudian saya terfikir pula: "Aku hanya hendakkan sedikit sahaja." Saya pun mengikislah sedikit lumpur. Pada malam itu sedang saya nyenyak tidur, saya melihat satu lembaga dalam mimpi saya. Lembaga itu memarahi saya dengan berkata: "Mungkin pada hari kiamat kelak kamu akan menyesali pemikiran mu tadi (Aku hanya hendakkan sedikit sahaja)." Sebagai manusia biasa, perbuatan Ali bin Maabad sudah tentu kita anggap sebagai kesalahan yang paling kecil dan yang tidak sepatutnya menimbulkan sebarang takut didalam hati beliau, tetapi beliau adalah seorang muhaddis maka dia tidak boleh menimbulkan sebarang syak wasangka terhadap dirinya. Oleh sebab yang demikianlah maka dia menyesali perbuatannya itu.

ABU BAKAR MENYERAHKAN KEBUNYA KE BAITULMAL

Diceritakan oleh Ibnu Seereen: "Semasa Abu Bakar r.a.hu hendak meninggal dunia dia telah mengatakan kepada anak perempuannya Aishah r.a.ha: "Aku tidak suka menerima sesuatu dari Baitulmal tetapi Umar telah menggesa aku supaya menerima wang sara agar aku tidak payah berniaga dan untuk membolehkan aku menumpukan sepenuh masaku bagi menjalankan tugas-tugasku sebagai seorang Khalifah. Aku tidak ada pilihan tetapi sekarang serahkan kebunku itu kepada pengganti aku sebagai membayar apa yang telah aku terima selama ini." Jadi apabila Abu Bakar meninggal dunia, sebagai memenuhi wasiatnya maka kebunnya itu pun diserahkan kepada Umar oleh Aishah. "Semuga Allah s.w.t. memberkhati ayahmu. Dia telah tidak membuka peluang kepada sesiapa pun untuk mengata-ngatakannya." Sungguhpun wang sara yang diterimanya dari Baitulmal sebagai mengantikan sumber pendapat beliau semasa menjadi Khalifah adalah halal dari segi undang-undang namun itupun tidak meyenangkan beliau. Hakikat ini jelas terbukti dari kisah yang tercatat diatas. Berapa banyakkah manusia yang seperti Abu Bakar ini terdapat dikalangan penganut-penganut Islam hari ini?

UMAR MEMUNTAHKAN SUSU

Seorang hamba Allah s.w.t. telah membawa sedikit susu kepada Umar. Apabila diminumnya, terasa olehnya yang susu itu berlainan dengan susu biasa. Lantas dia bertanya kepada sipembawa mengenai sumber susu yang dibawanya. Kata orang itu:" Beberapa ekor unta yang telah disedekahkan sedang memakan rumput dipadang pasir. Susu ini diperah dari binatang-binatang itu dan diberikan sedikit oleh pengwal-pengawalnya kepada saya sebagai hadiah." Umar dengan segera memasukkan jarinya kedalam mulut lalu memuntahkan keluar apa yang telah diminumnya tadi.

ABU BAKAR DAN MAKANAN TUKANG TILEK

ABU BAKAR DAN MAKANAN TUKANG TILEK Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan kepadanya sebagai Tuan, sebahagian daripada pendapatan hariannya. Pada suatu hari, hambanya membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar. Hambanya berkata: "Kamu selalunya akan bertanya akan sumber makanan yang aku bawa tetapi hari ini kamu tidak berbuat demikian." "Aku terlalu lapar sehinggkan aku terlupa untuk bertanya. Terangkan kepada aku dimana kamu dapat makanan ini." kata Abu Bakar. Hamba itu berkata :"Sebelum aku memeluk agama Islam aku menjadi tukang tilek nasib. Orang-orang yang aku tilek nasibnya kadang-kadang tidak boleh membayar wang kepada aku. Mereka berjanji akan membayarnya apabila sahaja memperolehi wang. Aku telah berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memberikan aku makanan ini." Mendengarkan kata-kata hambanya, Abu Bakar pun memekik: "Ah! Nyaris-nyaris kau bunuh aku!." Kemudian Abu Bakar cuba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang mencadangkan supaya dia mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang telah ditelannya tadi. Cadangan itu diterima dan dilaksanakan sehingga makanan itu dimuntahkan keluar. Kata seorang pemerhati: "Semuga Allah s.w.t. mencucuri rahmat atasmu. Kamu telah berusaha dengan susah payah kerana makanan yang sedikit." Kepada orang ini Abu Bakar menjawab: "Aku sudah pasti memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian aku mungkin kehilangan jiwaku sendiri. Aku mendengar Nabi Muhammad s.a.w. telah berkata: "Badan yang tumbuh segar dengan makanan yang haram akan merasai api neraka. Oleh kerana itulah maka aku memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku."

RASULULLAH S.A.W.TIDAK DAPAT TIDUR

RASULULLAH S.A.W.TIDAK DAPAT TIDUR Pada suatu malam Nabi Muhammad s.a.w. tidak dapat melelapkan matanya. Baginda s.a.w. berguling kesana kemari namun tidak juga boleh tidur. Isteri Bagimda s.a.w. bertanya: "Mengapa tidak boleh tidur, Ya Rasulullah?" Baginda s.a.w. menjawab: "Ada sebiji tamar yang terletak disuatu tempat tadi, kerana takut ianya terbuang begitu sahaja, aku telah memakannya. Sekarang aku menyesal kerana buah itu mungkin dihantar kemari untuk disedekahkan kepada orang-orang miskin." Buah yang Nabi Muhammad s.a.w. makan mungkin kepunyaan Baginda s.a.w. sendiri tetapi oleh kerana para dermawan biasanya menghantarkan sedekah mereka kerumah Nabi Muhammad s.a.w. untuk dibahagi-bahagikan oleh Baginda s.a.w. sendiri maka perbuatan Baginda s.a.w. memakan buah tamar itu telah menimbulkan keraguan didalam hati Baginda s.a.w. sendiri. Bagaimana pula dengan keadaan kita yang memakan benda haram tanpa kesangsian dan ketakutan!

Isnin, 5 Mac 2012

RAHMAT YANG HILANGGGGGGGGGGGGGGGG DI BULAN RAMADHAN 1433 HIJRAH.

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Senyumam kepada saudaramu adalah sedekah" Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Semua amal anak Adam A.S. dilipatgandakan kebaikan (pahala) dari 10 sampai 700 kali ganda kecuali ibadah puasa. Ada pun puasa itu adalah untuk Allah s.w.t.. dan Dia akan terus memberikan pahala kepada sekelian" (Riwayat Muslim) Dari Ummu Mukminin Aisyah R.A, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Adalah Rasululluh s.a.w. apabila masuk (tanggal) sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Baginda s.a.w. bersedih dan bersiap-siap menghidupkan (beramal) pada malam hari. (Riwayat Muttfaq Alaihi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata dusta (bohong semasa berpuasa) maka Allah s.w.t. tidak berhajat padanya untuk meninggalkan makan minumnya. (Riwayat Bukhari) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan suatu fardhu pada bulan (Ramadhan) itu, adalah dia sebagai seorang yang telah menunaikan 70 bulan fardhu pada bulan-bulan lainnya. Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Permulaan Ramadhan itu adalah rahmat, pertengahannya adalah keampunan (maghrifah) dan penghujungnya adalah kebebasan dari api neraka" Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa, baginya ada dua saat kegembiraan.Pertama pada waktu berbuka dan kedua ketika menghadap Ilahi" Dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata,Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang itu membawa ketengah jalan, berpuasa memajukan kamu kehadapan dan sedekah (saling membantu) memasukkan kamu kedalamnya" Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang bangun pada malam hari raya (Aidil Fitri) dengan ikhlas kerana Allah s.w.t., maka tidak akan mati hatinya saat hati semua orang telah mati" (Riwayat Ibn Majah dari Abu Umamah) Dari Abu Ayub al-Ansari berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia berpuasa pula sebanyak enam hari pada bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa sepanjang masa" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiga doa yang sangat mustajab iaitu doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizalimi dan doa orang yang musafir" (Riwayat Ahmad, Bukhari,Abu Daud &al-Tarmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila salah seorang kamu lupa bahawa ia berpuasa, lalu ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya kerana sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah s.w.t." (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Andaikan kamu berbuat dosa sehingga dosamu mencapai langit, kemudian kamu bertaubat nescaya Allah s.w.t. memberi keampunan kepada maku" (Riwayat Ibn Majab) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bukan yang bermakna puasa itu sekadar menahan makan, minum tetapi puasa yang sungguh itu menahan diri dari langha (perkataan tidak berguna) dan kata-kata yang keji" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang meninggalkan sembahyang Jumaat tiga kali (berturut-turut) makan Allah s.w.t. mengecap hatinya (sebagai munafik atau orang yang melengah-lengahkannya)" (Riwayat Ahmad) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada seorang Muslim yang melihat wanita lalu dia memejamkan matanya, melainkan Allah s.w.t. akan memberi pada rasa lazat beribadat dihatinya" (Riwayat Ahmad & Al-Tabrani) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Jika kamu berpuasa maka bersiwaklah (gosok gigi) diwaktu pagi dan jangan diwaktu petang,maka sesungguhnya tiada orang puasa yang kering bibirnya diwaktu petang melainkan akan menjadi cahaya didepan matanya pada hari kiamat" (Riwayat Al-Tabrani) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Allah s.w.t. telah berfirman: Hamba-Ku yang lebih Aku cintai iaitu mereka yang segera berbuka (jika telah nyata maghrib)" (Riwayat Al-Tarmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Riba itu mempunyai 73 cara (jalan), yang amat ringan dosanya sama dengan seorang berzina dengan ibu kandungnya" (Riwayat Al-Hakim & Al-Baihaqi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya saat yang mustajab (berdoa) itu diantara duduk imam antara dua khutbah hingga selesai sembahyang Jumaat" (Riwayat Muslim & Abu Daud) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Satu dirham riba yang dimakan oleh setengah yang mengetahui, lebih berat disisi Allah s.w.t.daripada dosanya tiga puluh enam kali penzinaan" (Riwayat Ahmad & Al-Tabrani dari Abdullah bin Hanzalah r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang berperang untuk menegakkan kalimat (agama) Allah s.w.t. maka itu Fisabilillah" (Riwayat Bukhari, Muslim &Abu Daud dari Abu musa al-Asyari r.a) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tidak akan masuk syurga orang yang jirannya tidak aman dari gangguan-gangguannya" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sinarilah rumah kamu dengan mendirikan sembahyang dan membaca Al-Quran" (Riwayat Al-Baihaqi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Roh orang mukmin akan tergantung dengan sebab hutangnya sehinggalah diselesaikan hutang tersebut" (Riwayat Ahmad,Al-Tarmizi,Ibn Majah & Al-hakim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Jika seorang berzina maka keluarlah iman daripadanya bagaikan payung diatas kepalanya dan bila menghentikannya maka kembalilah iman kepadanya" (Riwayat Abu Daud, Al-Baihaqi & Al-Tarmizi) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sekiranya tidak menjadi keberatan kepada umatku nescaya aku menyuruh mereka bersugi (menggosok gigi) setiap kali mereka hendak mengambil wudhu" (Riwayat Ahmad, Malik & An-Nasai) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Orang yang memulakan salam adalah terlepas daripada sifat sombong dan takabbur" (Riwayat Al-Baihaqi & Al-Khatib) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang beriman kepada Allah s.w.t. dan hari akhirat, maka hendaklah ia bercakap baik ataupun diam" (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang benar beriman kepada Allah s.w.t. dan hari kemudian maka janganlah mengganggu jirannya dan berpesan-pesan baiklah kamu terhadap jiran" (Riwayat Bukhari) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai anak perempuan dan tidak membunuhnya hidup-hidup, tidak menghinakannya dan tidak sayang anak lelakinya melebihi anak perempuan, nescaya akan dimasukkan dia kedalam syurga" (Riwayat Abu Daud & Al-Hakim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Berapa banyak jiran yang memegang tetangganya pada hari kiamat untuk diajukan kepada Allah s.w.t. lalu berkata: Ya Allah orang ini telah menutup pintunya daripadaku dan tidak membantu aku" (Riwayat Bukhari) Dari Aisyah, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. menyempurnakan puasa satu bulan cukup kecuali bulan Ramadhan dan saya juga tidak melihat Baginda s.a.w. berpuasa pada bulan lain lebih banyak dari bulan Syaaban" (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Dari Ayub al-Ansari, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Jangan kamu mengadap kiblat dan jangan membelakangi ketika membuang najis atau air kencing, tetapi hendaklah kamu menhalakan diri kearah timur atau barat" (Riwayat Abu Daud) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Seorang Mukmin melihat dosanya bagaikan seorang duduk dibawah gunung dan takut kejatuhan gunung itu" (Riwayat Bukhari) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Firman Allah s.w.t. {Dalam Hadis Qudsi} "Wahai anak Adam belanjakanlah harta kamu, nescaya akan digantikan semula oleh Allah kepadamu" (Riwayat Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Keberkatan sesuatu makanan itu ialah dengan berwuduk sebelum dan selepas makan" (Riwayat Ahmad, Daud, Al-Tarmizi & Hakim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya dari sedekah dan silaturrahim itu Allah s.w.t. akan menambah dengan keduanya itu lanjut umur dan menolak dengan keduanya kematian yang tidak baik dan dihindarkan dengan keduanya semua yang tidak sesuai dan dikhuatirkan" (Riwayat Abu Ya'la dari Anas r.a.) Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t. akan merahmati seorang yang lapang dadanya ketika menjual,membeli dan menagih hutang" (Riwayat Bukhari dari Jabir r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada seorang Muslim yang tiba padanya waktu sembahyang fardhu lalu dia menyempurnakan wuduk dan khusyuk serta rukuk,sujudnya melainkan sembahyang itu menjadi penebus dosanya yang telah lalu selama dia tidak berbuat dosa besar dan yang demikian itu sepanjang masa" (Riwayat Muslim dari Uthman r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dua malaikat yang mencatat amal itu menghadap Allah s.w.t. membawa sembahyang seorang dua kali sembahyang, melainkan Allah s.w.t. berkata pada dua malaikat itu: Aku persaksikan kepada kamu bahawa Aku telah mengampunkan pada hamba-Ku dosa-dosa yang telah terjadi diantara dua sembahyang itu" (Riwayat Al-Baihaqi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang belajar ilmu agama yang seharusnya untuk mencapai keredhaan Allah s.w.t. tiba-tiba dipelajarinya hanya untuk mencapai tujuan dunia, maka dia tidak akan dapat bau syurga pada hari kiamat" (Riwayat Al-Nasai dari Abu Hurairah r.a.) Daripada Kaab bin Iyad r.a. katanya, aku mendengar bahawa Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta" (Riwayat Al-Tarmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiap orang yang diberikan Allah s.w.t. ilmu agama, lalau disembunyikan maka Allah s.w.t. mengendalikan mulutnya pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka" (Riwayat Al-Tabrani dari Ibn Mas'ud r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dosa yang lebih layak untuk disegerakan Allah s.w.t. seksanya didunia disamping apa yang disediakan kelak diakhirat daripada aniaya dan memutuskan hubungan kekeluargaan" (Riwayat Al-Tarmizi & Ibn Majah dari Abu Bakar Al-Siddiq r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang berjemaah itu lebih afdal daripada sembahyang bersendirian dua puluh tujuh darjah" (Riwayat Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Jika berdiri bulu roma seorang hamba Allah, maka akan berguguran daripadanya dosa-dosanya bagaikan gugurnya daun dari pokok yang telah kering" (Riwayat Abu Syaikh & Al-Baihaqi dari Abbad bin Abdul Muttalib r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang membaca (Surah Al-Ikhlas) dalam kesakitan dan matinya ,tiadalah dia akan menderita fitnah didalam kubur, terpelihara dari tekanan kubur dan dihari kiamat kelak dia akan dipapah oleh malaikat dengan telapak tangan hingga terlepas dari titian (sirat) dan selamat dia memasuki syurga" (Riwayat Al-Tabrani) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Dan perumpamaan orang yang datang terlebih dahulu (ke Masjid pada hari Jumaat) bagaikan orang yang sedekah unta, kemudian bagaikan yang sedekah lembu, kemudian bagaikan sedekah kambing, kemudian bagaikan sedekah ayam, kemudian bagaikan sedekah telur" (Riwayat Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Ketika Allah s.w.t. telah selesai menjadikan semua makhluk, maka menulis tulisan yang ada diatas Arsy yang berbunyi:Rahmat-Ku mendahului murka-Ku (Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku)" (Riwayat Bukhari, Muslim & Ibn Majah) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Seandainya seorang kamu keluar membawa tali (kehutan) lalu pulang membawa seberkas kayu api lantas kayu itu dijualnya dimana dia dapat kehormatannya, maka perbuatan itu adalah lebih baik daripada dia meminta-minta, sama ada diberi ataupun tidak" (Riwayat Bukhari) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tidak dihalalkan seorang Muslim memulau sesama Muslim lebih dari tiga hari tiga malam, maka siapa yang memulau lebih dari tiga hati tiga malam lalu mati akan masuk kedalam api neraka" (Riwayat Abu Daud & Al-Nasai) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa wuduk pada hal dia masih berwuduk maka dicatat untuknya sepuluh hasanat (kebajikan)" (Riwayat Abu Daud dari Ibn Umar r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang berwuduk pada hari Jumaat maka menyempurnakan wuduknya kemudian pergi kemasjid untuk solat Jumaat dan mendengarkan khutbah dan memperhatikannya, maka diampunkan baginya dosa-dosa yang terjadi antara Jumaat itu dengan Jumaat yang sebelumnya" (Riwayat Muslim & Ahmad) Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Orang Mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang paling baik akhlaknya..."(Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang sunat dua rakaat ditengah malam dapat menghapuskan dosa-dosa" (Riwayat Ad-Dailami dari Jabir r.a) Dari Ummu Mukminin Aisyah r.a. "Pilihlah tempat air mani kamu dan nikahilah orang-orang yang sepadan" (Riwayat Ibnu Majah daripada Imam Al-Hakimi) Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sebaik-baik saf bagi orang lelaki ialah dihadapan dan seburuk-buruknya ialah dibelakang. Sebaik-baik saf bagi orang perempuan ialah dibelakang dan seburuk-buruknya dihadapan" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dosa yang lebih besar disisi Allah s.w.t. sesudah syurik daripada titisan mani yang diletakkan didalam rahim yang haram baginya" (Riwayat Ibn Abid Dunya) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya yang berzina atau minum khamar maka terlepaslah iman daripadanya sebagaimana orang melepaskan gamis (baju) dari kepalanya" (Riwayat Al-Hakim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya Rejab adalah bulan Allah s.w.t. Sya'aban bulanku dan Ramadhan bulan umatku" (Riwayat Abu Al-Fatah bin Abu Al-Fawaris) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang berwuduk sahaja untuk menghadiri sembahyang Jumaat adalah sudah baik (memadai) akan tetapi siapa yang mandi,maka adalah terlebih baik" (Riwayat Abu Daud) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang membaca Surah Al-Waqi'ah pada tiap malam, maka tidak akan menderita kemiskinan untuk selamanya" (Riwayat Al-Baihaqi dari Ibn Mas'ud r.a) Dari Anas r.a. katanya bahawa Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang tidur atau terlupa hingga luput sembahyang hendaklah dia menunaikan (sembahyang) sebaik-baik sahaja dia ingat (sedar) kembali" (Riwayat Al-Bukhari) "Wanita-wanita yang buruk itu untuk lelaki yang buruk dan lelaki-lelaki yang buruk untuk wanita yang buruk, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik" (Surah An-Nur : 26) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Pedagang yang amanah, yang jujur, yang Muslim, kelak pada hari kiamat akan berkumpul dengan para syuhada (orang-orang yang mati syahid)" (Riwayat Al-Hakim & Ibn Majah dari Ibn Umar r.a) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada seorang Muslim yang mati pada hari atau malam Jumaat melainkan Allah s.w.t. akan menyelamatkannya dari ujian kubur" (Riwayat Ahmad & Al-Tirmizi) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila manusia membaca ayat Syajadah kemudian sujud, terhindarlah syaitan laknatullah seraya menangis dan berkata,'celakalah aku, disuruh manusia (anak Adam) sujud, sujudlah dia, balasannya syurga. Saya juga disuruhnya sujud,tetapi saya enggan maka balasannya bagi saya ialah neraka" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Pilihlah untuk tempat nuthfah kamu atau air mani kamu, kerana pembuluh darah ini merupakan sinar pancaran" (Riwayat Ibn Majah dan Ad-Dailami) "Carilah tempat-tempat yang sepadan untuk air mani kamu kerana seseorang itu boleh jadi akan lebih menyerupai keluarga pihak isteri" (Mutiara Kata) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dosa yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah s.w.t. seksanya didunia disamping apa yang disediakan kelak diakhirat daripada aniaya dan memutuskan hubungan kekeluargaan" (Riwayat Al-Tarmizi & Ibn Majah dari Abu Bakar Al-Siddiq r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bukan seorang Mukmin orang yang kenyang sedangkan tetangga disebelahnya kelaparan (sedang dia mengetahui)" (Riwayat Al-Hakim & Al-Baihaqi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Kahwinilah wanita-wanita yang berada didalam lingkup/naungan yang baik kerana pembuluh darah itu laksana cahaya" (Riwayat Ibn-'Adi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sebaik-baik puasa selepas Ramadhan ialah puasa dalam bulan Muharam" (Riwayat Muslim, Bukhari, Abu Daud, Tarmizi,Nasai & Ibn Majah) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Janganlah engkau nikahi orang-orang yang masih berkerabat kerana anak dicipta laksana cahaya. Carilah wanita-wanita yang jauh dan janganlah engkau memilih yang dekat hubungannya" (Riwayat Ahmad, Malik & Al-Nasai) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya tujuh petala langit dan bumi sama mengutuk orang yang selalu berzina dan bau kemaluan pelacur didalam neraka dapat mengganggu ahli neraka lainnya kerana sangar busuk" (Riwayat Al-Bazzar) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiap mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali mata yang dipejamkan dari segala yang haram dan mata yang berjaga malam dalam jihad fisabilillah dan mata yang menitiskan air mata walaupun sebesar kepala lalat kerana takutkan Allah s.w.t." (Riwayat Abu Naim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bukanlah kemuliaan itu dengan memakai pakaian cantik dan bersegak tetapi ia adalah dengan ketenangan (sopan santun) dan merendah diri" (Riwayat Ad-Dailami) Usamah bin Zaid r.a. berkata bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang meninggalkan sembahyang Jumaat hingga tiga kali tanpa uzur,maka akan dicatat dari golongan orang munafik" (Riwayat Al-Tabrani) Dari Abu Dzar al-Ghifari r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Wahai Abu Dzai, jika engkau hendak berpuasa tiga hari sebulan puasalah pada 13,14 dan 15"(Riwayat Ahmad & Al-Nasai) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Empat (macam manusia) tidak Allah s.w.t. masukkan merka ke syurga dan tidak akan merasai kenikmatannya, peminum arak, pemakan riba, menzalimi (memakan) harta anak-anak yatim dengan tiada hak dan derhaka pada ibu bapanya" (Riwayat Al-Hakimi) Dari Abu Qatadah ketika Nabi Muhammad s.a.w tentang hari Asyura bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Puasa hari Asura boleh menghapuskan dosa satu tahun yang lalu" (Riwayat Muslim) Allah s.w.t. berfirman: "Harta dan anak-anak itu perhiasan penghidupan dunia tetapi amal-amal soleh yang tinggal (buahnya) itu lebih baik disisi Tuhanmu tentang ganjarannya dan tentang harapannya" (Surah Kahfi:46) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang memelihara sembahyang lima waktu dengan sempurna wuduknya dan diwaktunya, adalah baginya cahaya dan tanda pada hari akhirat dan barangsiapa mensia-siakan, nescaya dikumpulkan ia (kelak dineraka) dengan Firaun dan Hamam" (Riwayat Ahmad) Allah s.w.t. berfirman: "Dan orang-orang yang berkata'Ya Tuhan, anugerahkan lah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang bertakwa" (Surah Furqan:74) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Kewajipan seorang Muslim keatas Muslim yang lain iaitu lima perkara, menajwab salam, melawat orang sakit, mengiringi jenazah, menerima undangan dan mendoakan orang yang bersin" (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Setiap isteri yang minta cerai dari suaminya tanpa apa-apa (tanpa alasan yang dapat dibenarkan) maka haram atasnya bau syurga" (Riwayat Abu Daud & Al-Tirmizi) Dari Ibn Umar r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Ingatlah tiap sesuatu yang memabukkan itu khamar (arak) dan tiap khamar itu haram" (Riwayat Ahmad & Abu Ya'la) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang menjadi saksi untuk merugikan seseorang dengan persaksian yang tidak benar, maka hendaklah menyiapkan tempatnya dalam neraka" (Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang mebuat ibubapanya gembira (memberi keredhaan) maka sesungguhnya ia mendapat redha Allah s.w.t. Sesiapa yang menyakiti hati ibubapanya, maka sesungguhnya ia mendapat kebencian Allah s.w.t." (Riwayat Bukhari) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bila tertusuk seorang dengan jarum kecil atau jarum besar dari besi, maka baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (Riwayat Al-Tabrani dari Ma'qil bin Yasar r.a.) Allah s.w.t. berfirman: "Dia bersembunyi dari manusia lantaran kejahatan yang dikhabarkan kepadanya, apakah dia akan pelihara dia dalam kehinaan ataukah dia akan sumbat dia dalam tanah? Sungguh jelek apa yang mereka hukumkan" (Surah An-Nahl:59) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Semua dosa-dosa dilambatkan Allah s.w.t. (pembalasannya) sesukanya dari akhirat melainkan derhaka kepada kedua ibubapa maka sesungguhnya Allah s.w.t.menyegerakan (bala siksaan) bagi yang bersangkutan sewaktu hayatnya didunia ini sebelum matinya" (Riwayat Al-Tabrani) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Orang yang mencekik dirinya sendiri sampai mati akan mencekiknya juga didalam neraka, dan orang yang menikam dirinya juga akan menikam dirinya dalam neraka dan orang yang melemparkan diri dari tempat tinggi untuk membunuh diri maka akan selalu dia melemparkan dirinya didalam neraka" (Riwayat Bukhari & Abu Hurairah r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Andaikan kamu berbuat dosa hingga dosamu mencapai langit, kemudian kamu bertaubat, nescaya Allah s.w.t. memberi ampun kepada kamu" (Riwayat ibn Majah) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tidak akan berzina seorang pelacur semasa berzina jika dia beriman, dan tidak akan minum khamar (arak) ketika meminumnya jika beriman dan tidak akan mencuri seorang pencuri jika dia beriman" (Riwayat Bukhari & Muslim) Allah s.w.t.. telah berfiman "Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami kepada Ibrahim dengan (membawa) khabar gembira sambil mereka berkata: "Selamatlah"Dia menjawab: "Selamat" Surah Hus:69) Berkata Umar Ibn Abdul Aziz bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang itu membawa kamu menempuh ketengah jalan,puasa memajukan kamu kehadapan pintu dan sedekah (saling membantu) memasukkan kamu kedalamnya." Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang sunat dua rakaat ditengah malam dapat menghapuskan dosa-dosa" (Riwayat Ad-Dailami dari Jabir r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Semua anak Adam (manusia) itu sering membuat kesalahan (dosa) dan sebaik-baik manusia yang membuat kesalahan (dosa) itu ialah orang-orang yang suka bertaubat" (Riwayat Al-Tirmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya kamu sekelian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama kamu sendiri dan nama bapa kamu,kerana itu hendaklah kamu perindahkan nama kamu" (Riwayat Abu Daud) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang menyiapkan keperluan orang yang berjihad fisabillah maka bererti dia telah berjihad dan siapa yang menjaga keluarga orang yang pergi berjihad dengan baik maka bererti dia telah ikut berjihad fisabilillah" (Riwayat Bukhari & Muslim dari Zaid bin Khalid al-Juhani) Dari Abu Qatabah bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Puas pada hari Arafah itu boleh menghapuskan dosa yang dikerjakan selama dua tahun iaitu tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Dosa yang paling besar ialah syirik, derhaka pada ibu bapa dan membunuh orang tanpa hak" (Riwayat Anas r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sebaik-baik puasa ialah puasa Nabi Daud Alai-His-Salam, ia berpuasa sehari dan berbuka sehari..."(riwayat Al-Tirmizi & Al-Nasai) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Gunakanlah lima sebelum tibanya lima iaitu gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sihatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa lapangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum masa matimu" (Riwayat Al-Hakim & Al-Baihaqi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Setiap bayi tergadai pada akidahnya, disembelih pada hari ketujuh dan pada hari itu pula dicukurkan dia dan diberi nama" (Riwayat Ahmad) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Untuk bayi lelaki dua ekor kambing kibas dan untuk bayi perempuan seekor kambing kibas dan tidaklah merugikan kamu yang jantan atau pun yang betina" (Riwayat Ahmad dan Al-Tirmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah menutup Surah Al-Baqarah dengan dua ayat yang diberikan kepadaku dari perbendaharaan dibawah Arsy, amka pelajari olehmu dan ajarkan pada isteri dan anak-anakmu sebab itu sebagai solat dan basaan serta doa" (Riwayat Al-Hakim dari Abu Dzar r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang menjual sesuatu yang ada aibnya lalu tidak dijelaskan kepada pembelinya maka tetap berada dalam murka Allah s.w.t. dan selalu dikutuk oleh malaikat" (Riwayat Ibn-Majah) Allah s.w.t. berfirman "Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, iaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan" (Surah Al-Baqarah:233) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Pakailah antara pakaianmu yang putih, kerana sesungguhnya pakaian putih itu lebih suci dan lebih baik dan kapanlah orang-orang mati kamu dengan kain putih" (Riwayat Ahmad) Dari Kaab bin Iyad r.a. berkata bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya bagi tiap-tiap umat itu ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta" (Riwayat Al-Tirmizi) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "SesungguhnyaAllah s.w.t. tetap menerima taubat seorang hamba selama dia belum nazak dan mati" (Riwayat Al-Tirmizi dari Ibn Umar r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang berperang untuk menegakkan khalimat Allah s.w.t. maka itu fisabi lillah" (Riwayat Bukhari, Muslim & Abu Musa al-Asyari r.a.) Allah s.w.t. telah berfirman "Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita kerana apa yang telah Allah lebihkan sebahagian mereka diatas yang lain dan kerana belanja yang telah mereka keluarkan daripada harta mereka" (Surah An-Nisa:34) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah s.w.t. dan hari kemudian maka janganlah mengganggu jirannya dan berpesan-pesan baiklah kamu terhadap jiran" (Riwayat Bukhari) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tidak akan masuk neraka orang yang didalam hatinya ada seberat biji sawi daripada iman dan tidak akan masuk syurga yang didalam hatinya ada seberat biji sawi dari sombong" (Riwayat Muslim & Abu Daud) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Kalau tidak kerana ada wanita dan anak-anak didalam rumah sedangkan aku bersembahyang isya, nescaya aku suruh pemudaku membakar rumah-rumah (yang penghuninya tidak hadir berjemaah itu)" (Riwayat Ahmad) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Lima macam dosa yang tidak ada tebusannya iaitu Syirik terhadap Allah s.w.t., membunuh orang tanpa hak, membuat tuduhan palsu terhadap seorang Muslim, lari dari barisan Muslimin dalam peperangan dan sumpah palsu untuk mengambil hak orang lain" (Riwayat Ahmad) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang membaca seratus ayat (dari Al-Quran) pada suatu malam, maka akan dicatat pahalanya seperti pahala sembahyang semalam" (Riwayat Ahmad dari Tamim r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Orang yang memulakan memberi salam adalah terlepas daripada sifat sombong dan takabbur" (Riwayat Al-Baihaqi & Al-Khatib) Allah s.w.t. berfirman "Wahai orang-orang yang beriman!janganlah kamu mengangkat suara kamu keatas suara Nabi" (Surah Al-Hujurat:3) Allah s.w.t. berfirman "Sesungguhnya Allah tiada menyukai orang yang sombong lagi mengangkat diri" (Surah Luqman:18) Allah s.w.t. berfirman "Wahai jiwa yang tenang tenteram!kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan redha dan diredhai, maka masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah kedalam syurga" (Surah Al-Fajr:27-30) Ali bin Abu Talin k.w.j berkata Allah s.w.t. berfirman "Allah yang mengambil jiwa (manusia) ketika wafatnya dan ketika tidurnya sebelum wafat, lalu ditahan-Nya jiwa yang telah wafat, serta dilepaskan-Nya jiwa yang lain sampai kejanji yang ditentukan" (Surah Az-Zumar:42) Nabi Muhammad s.a.w membaca firman Allah s.w.t. bermaksud: "Barangsiapa yang mempersekutu Allah, maka seolah-olah dia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, ataupun dia akan menjunam dibawa angin ketempat yang paling jauh" (Surah Al-A'araf:40) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dibunuh jiwa secara aniaya,melainkan keatas anak Adam yang pertama jaminan darahnya, disebabkan dialah orang pertama yang memulakan pembunuhan itu" Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila kamu bersembahyang keatas si mati, hendaklah kamu mengikhlaskan doa kepadanya" (Riwayat Abu Hurairah r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Salam sejahtera keatas kamu, wahai penghuni kubur dari kaum Mukminin dan Muslimin, dan kamu Insya-Allah akan mengikuti kamu, kami memohon keselamatan untuk kami dan kamu juga!" (Riwayat Buraidah bin Al-Khushaib) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila mati seseorang hamba, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga: Sedekah yang jariyah (terus-menerus manfaatnya), ataupun anak yang soleh mendoakan baginya, ataupun ilmu yang dimanfaatkan sesudah itu" Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada boleh seorang bersolat bagi pihak yang lain, dan tiada boleh seseorang berpuasa bagi pihak yang lain, akan tetapi dia hendaklah memberi makanan setiap satu mud (gantang Baghdad) dari gandum" Allah s.w.t. berfirman "Barangsiapa yang membuat perbuatan baik sebesar atom akan dilihat-Nya, Dan barangsiapa yang membuat perbuatan jahat sebesar atom akan dilihat-Nya juga" (Surah Az-Zalzalah:7-8) Allah s.w.t. berfirman "Walai manusia, sesungguhnya engkau mesti bekerja keras dengan bersungguh-sungguh menuju kepada Tuhanmu yang akan engkau menemui-Nya" (Surah Al-Insyiqaq:6) Allah s.w.t. berfirman "Jika kamu bertelingkah pendapat pada sesuatu, maka kembalilah dia kepada Allah dan Rasul, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, kerana itulah yang lebih baik, dan lebih bagus kesudahannya" (Surah An-Nisa:59) Allah s.w.t. berfirman "Dan ketika Tuhanmu menjadi keturunan anak-anak dari punggungmu, dan Tuhan mengambil kesaksian dari mereka, kata-Nya, Bukankah aku ini Tuhan kamu? Mereka menjawab: Ya! Kamu menjadi saksi" (Surah Al-Araf:172) Allah s.w.t. berfirman "Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan betul, ciptaan Tuhan yang telah menjadikan manusia sesuai dengan agama itu, tiada pertukaran bagi ciptaan Tuhan itu" (Surah Ar-Rum:30) Allah s.w.t. berfirman "Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan betul, ciptaan Tuhan yang telah menjadikan manusia sesuai dengan agama itu, tiada pertukaran bagi ciptaan Tuhan itu" (Surah Ar-Rum:30) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Kamu akan dapati sejahat-jahat orang itu ialah yang bermuka dua, yang datang kesini dengan satu muka dan kesana dengan satu muka lain" (Riwayat Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Orang iktikaf itu bererti mengurangkan dosa-dosa dan berlaku pahala untuknya bagaikan pahala orang yang melakukan semua hasnat (kebajikan)" (Riwayat Al-Baihaqi & Ibn Majah dari Ibn Abbas r.a.) Allah s.w.t. berfirman "Wahai manusia! Kalau kamu masih ragu tentang hari kebangkitan, maka ketahuilah bahawa Kamilah yang mencipta kamu dari tanah, kemudian dari setitik air mani" (Surah Al-Hajj:5) Allah s.w.t. berfirman "Dan ketika kamu mengatakan: Hai Musa! Kami tidak akan percaya kepada kamu sehingga kami melihat Allah secara terang-terang, lalu kerana itu kamu disambar petir, sedangkan kamu ada melihatnya" (Surah Al-Baqarah:55) Allah s.w.t. berfirman "Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dari sari ranah. Kemudian kami jadikan dari tanah itu air mani yang tersimpan didalam tempat simpanan yang teguh" (Surah Al-Mukminun:12-13) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya telah datang kepada manusia suatu masa, ketika itu dia belum ada sesuatu apa pun yang dapat disebut" (Riwayat Al-Baihaqi dan Al-Hassan bin Ali r.a.) Allah s.w.t. berfirman "Dan Tuhan mengeluarkan kamu dari perut-perut ibu kamu, sedangkan kamu tiada mengetahui apa pun, lalu dijadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati moga-moga kamu berterima kasih" (Surah Al-Nahl:78) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan kata dusta (bohong semasa puasa) maka Allah s.w.t. tidak berhajat padanya untuk meninggalkan makan minumnya" (Riwayat Bukhari) Allah s.w.t.. berfirman "Katakanlah, bahawa Malaikat Maut yang telah diserahi perkara kamu akan mewafatkan kamu, kemudian itu kamu akan kembali pada Tuhan kamu" (Surah As-Sajadah:11) Allah s.w.t. berfirman "Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan keterangan Kami, dan memandang rendah terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit kepada mereka" (Surah Al-Araf:40) Allah s.w.t. berfirman "Diatas orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Tahu" (Surah Yusuf:78) Allah s.w.t.. berfirman "Dan diantara kamu ada yang disampaikan Allah kepada usia tua bangka, supaya dia tiada ketahui lagi sesuatu yang dahulunya dia katahui" (Surah Al-Nahl:70) Allah s.w.t. berfirman "Orang-orang yang beriman itu akan menjadi tenteram hati mereka. Ingatlah dengan mengingati Allah itu hati akan menjadi tenteram" (Surah Ar-Rad:28) Allah s.w.t. berfirman "Tiadalah terjadi sesuatu bencana itu melainkan dengan kehendak Allah, dan siapa yang percaya kepada Allah nescaya dipimpin Allah hatinya" (Surah At-Taghabun:11) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bukan dari umatku orang yang percaya nasib pada burung atau diusahakan dengan burung atau berdukun atau didukunkan atau menyihir atau disihirkan untuknya. Dan siapa yang datang kepada dukun lalu yakin kepadanya bererti telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada Nabi Muhammad s.a.w "(Riwayat Al-Bazzar dari Imran bin Hushain) Allah s.w.t. berfirman "Kalau tiada kerana kemurahan dan rahmat Allah kepada kamu, nescaya tiada seorang pun diantara kamu yang suci buat selama-lamanya" (Surah An-Nur:21) Allah s.w.t. berfirman "Syaitan itu menjanjikan kemiskinan kepada kamu, dari menyuruh kamu mengerjakan perbuatan yang keji" (Surah Al-Baqarah:268) Allah s.w.t. berfirman "Hanyasanya Allah akan menerima amalan itu daripada orang-orang yang bertakwa" (Surah Al-Maidah:27) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya saat yang paling mustajab (berdoa) itu diantara duduk imam antara dua khutbah hingga selesai sembahyang Jumaat" (Riwayat Muslim & Abu Daud) Allah s.w.t. berfirman "Jika engkau membaca Al-Quran, maka mohonlah perlindungan Allah daripada syaitan yang terkutuk" (Surah An-Nahl:98) Allah s.w.t. berfirman "Dan kalau syaitan (orang jahat) membisikkan kepada engkau sesuatu kejahatan, maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya dia itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Surah As-Sajadah:36) Allah s.w.t. berfirman "(Mereka bersumpah):Kami hanya mengkehendaki niat baik dan taufik! Mereka itulah orang-orang yang diketahui Allah akan isi hati mereka" (Surah An-Nisa:62-63) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada dikira Mukmin yang sempurna keimanannya, orang yang tidak menganggap bala itu nikmat dan kemewahan itu musibah (bala)" (Riwayat al-Tabrani) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa pada suatu malam dia mengalami kesakitan dimana dia bersabar dan redha kepada ketentuan Allah s.w.t. maka terkeluarlah dia daripada dosa-dosanya seperti keadaan dikala dia dilahirkan ibunya" (Riwayat Al-Hakim) Allah s.w.t. berfirman "Dan katakanlah:Tuhanku!Aku berlindung diri kepada Engkau daripada bisikan syaitan. Dan aku berlindung diri kepada Engkau, Tuhanku, supaya mereka tiada mendekatiku" (Surah Al-Mukminun:97-98) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang mati tidak sempat menqadha'kan puasanya hendaklah keluarganya (walinya) menggantikan puasa tersebut" (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Dari Imam Ahmad bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Seburuk-buruk yang terdapat pada jiwa manusia iaitu sifat pengecut yang menanggalkan dan sifat kikir yang melampau" (Riwayat Amru bin al-Ash r.a.) Allah s.w.t. berfirman "Dan janganlah engkau menjadikan tanganmu terbelenggu ketengkukmu, dan jangan pula bentangkannya seluas-luasnya, sehingga engkau duduk tercela dan sensara" (Surah Al-Isra:29) Allah s.w.t. berfirman "Dan mereka yang apabila membelanjakan hartanya melampaui batas, dan tiada pula bersifat kikir, tetapi pertengahan antara keduanya" (Surah Al-Furwan:67) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa menghulurkan kepadamu suatu kebaktian maka balaslah dia, jika kamu tiada apa-apa balasan, maka hendaklah kamu doakan kepadanya" (Riwayat Al-Tabrani) Allah s.w.t. berfirman "Sesungguhnya manusia itu dicipta sentiasa gelisah. Jika disinggung bahaya dia berkeluh kesah, Dan jika disinggung kebaikan dia kikir pula" (Surah Al-Maarif:19-21) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Takutlah firasat orang Mukmin kerana sesungguhnya dia melihat dengan cahaya daripada Allah s.w.t." Allah s.w.t. berfirman "Dan ketahuilah bahawasanya Allah mengetahui apa yang didalam hatimu, sebab itu berhati-hatilah dengan Tuhan" (Surah Al-Baqarah:235) Allah s.w.t. berfirman "Dan kenanglah kurnia kepada kamu dan ingatlah perjanjian yang telah kamu ikat dengan Dia ketika kamu mengatakan:kami dengar dan kami taat" (Surah Al-Maidah:7) Daripada Anas r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiga perkara yang mengiringi jenazah iaitu keluarganya, hartanya dan amalannya. Maka dua perkara akan kembali dan yang kekal hanya satu sahaja, iaitu keluarga dan hartanya akan pulang danyang tinggal hanyalah amalannya sahaja" (Riwayat Al-Bukhari & Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila tetamu masuk kerumah maka dia masuk dengan rezekinya dan jika keluar, dia membawa pengampunan dosa orang-orang rumah itu" (Riwayat Ad-Dailami dari Anas r.a.) Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahynng fardhu lima waktu, sembahyang Jumaat ke Jumaat, puasa Ramadhan ke Ramadhan akan menghapuskan dosa-dosa diantara jarak-jarak tersebut sekiranya dijauhkan daripada dosa-dosa besar" (Riwayat Muslim) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang pada petang harinya berasa letih dari amal usaha yang dilakukan dengan kedua tangannya sendiri, maka dia pada petang itu telah diampunkan dosanya" (Riwayat Al-Tabrani dari Ibn Abbas r.a.) Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesungguhnya dari sedekah dan silaturrahim itu Allah s.w.t. akan menambah dengan keduanya itu lanjut umur dan menolak dengan keduanya kematian yang tidak baik dan dihindarkan dengan keduanya semua yang tidak disukai dan dikhuatirkan" (riwayat Abu Ya'la dari Anas r.a.) Allah s.w.t. berfirman "Dan kalau engkau tanya mereka: Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menjadikan matahari dan bulan, nescaya mereka akan mentakan 'Allah', jadi bagaimana pula kamu berputar dari kebenaran" (Surah Al-Ankabut:61) Allah s.w.t. berfirman "Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu, kemudian Kami bentuk rupa kamu, kemudian Kami katakan kepada Malaikat: Sujudlah kepada Adam" (Surah Al-A'raf:11) Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. dalam perjalanan balik dari menghadiri suatu upacara pengkebumian. Seorang perempuan telah menjemput Baginda s.a.w.untuk menjamu selera dirumahnya. Nabi Muhammad s.a.w. dan sahabat-sahabtnya yang lain pun menuju kerumah perempuan tadi. Apabila makanan dihidangkan, Nabi Muhammad s.a.w. kelihatan susah untuk menikmati walau sesuappun makanan itu. Baginda s.a.w. berkata: "Nampaknya binatang ini telah disembelih tanpa kebenaran tuannya." Perempuan itu berkata: "Ya Rasulullah, saya telah menyuruh seorang lelaki membelikan saya seekor kambing dipasar. Malangnya kambing--kambing telah kehabisan. Jiran saya telah membeli seekor kambing tempoh hari, jadi saya menghantar lelaki itu kesana untuk membelinya. Jiran saya itu tidak ada dirumah dan yang menjual kambing itu ialah isterinya." Nabi Muhammad s.a.w. memerintahkannya supaya membahagi-bahagikan daging kambing tadi kepada orang-orang tawanan.